arus listrik

Listrik menjadi salah satu hal paling penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Dari menyalakan lampu hingga menggerakkan mesin industri, arus listrik memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi. Namun, meskipun listrik menjadi kebutuhan dasar, belum banyak orang yang paham apa itu arus listrik dan jenisnya.

Secara sederhana arus listrik adalah aliran muatan listrik yang mengalir melalui penghantar, seperti kawat. Untuk mengetahui lebih jauh terkait jenis dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Arus Listrik?

Pengertian arus listrik adalah aliran muatan yang bergerak melalui penghantar, seperti kawat tembaga, dan biasanya diukur dalam satuan ampere (A). Muatan yang mengalir ini terdiri dari elektron. Yang mana membawa muatan negatif, dan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif dalam suatu rangkaian tertutup sehingga membentuk arus listrik.

Dalam bukunya The Art of Electronics (2015), Paul Horowitz and Winfield Hill juga menjelaskan bahwa arus listrik merupakan laju aliran muatan listrik yang melewati suatu titik atau bagian tertentu, yang juga dikenal sebagai listrik dinamis. Jadi, timbulnya arus listrik disebabkan oleh adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar, yang mendorong elektron-elektron untuk bergerak.

Kecepatan perpindahan arus listrik ini disebut dengan laju arus dan dinyatakan dengan simbol I dalam satuan ampere. Rumus dasar untuk menghitung besaran arus listrik adalah:

I = Q / T

Di mana:

I: Kuat arus listrik dalam ampere (A)
Q: Banyaknya muatan listrik dalam coulomb (C)
T: Waktu dalam detik (s)

tiang listriktiang listrik
Tiang listrik sebagai pengalir arus listrik. Gambar: Freepik/@ EyeEm

 

Perbedaan Arus dan Tegangan

Arus listrik dan tegangan sering dianggap sama oleh banyak orang pada sebuah rangkaian elektronik. Padahal keduanya merupakan dua hal berbeda. Tegangan diukur dalam satuan volt (V) dan merujuk pada jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mendorong elektron yang mengalir. Sementara arus mengacu pada aliran elektron itu sendiri, tegangan lebih kepada dorongan atau gaya yang menyebabkan elektron tersebut mengalir.

Namun, antara tegangan (V), arus (I), dan resistansi (R) memiliki hubungan terkait. Yang mana dinyatakan dalam suatu rangkaian listrik dengan Hukum Ohm yaitu.


V = I . R

 

Yang mana resistansi mengacu pada hambatan terhadap aliran elektron. Semakin besar resistansinya, semakin kecil arus yang dapat mengalir untuk tegangan tertentu.

 

 

Jenis Arus Listrik

Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu arus searah (Direct Current/DC) dan arus bolak-balik (Alternating Current/AC). Berikut adalah penjelasan keduanya.

1. Arus Listrik Searah (DC)

Jenis arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dan tidak berubah. Arus DC biasanya dihasilkan oleh sumber listrik seperti baterai, sel surya, dan dinamo. Arus ini memiliki amplitudo tetap dan arah aliran yang sudah ditentukan. Misalnya, +12V berarti tegangan sebesar 12 volt dengan arah positif. Contoh penggunaan arus DC dalam kehidupan sehari-hari seperti.

  • Lampu Senter: Menggunakan baterai untuk menghasilkan cahaya.
  • Setrika: Menggunakan elemen pemanas yang membutuhkan arus searah.
  • Kipas Angin Bertenaga Baterai: Menggunakan baterai untuk menggerakkan motor kipas.
  • Baterai Lithium-Ion pada Mobil: Menggunakan arus searah untuk menggerakkan motor listrik.

2. Arus Listrik Bolak-Balik (AC)

Jenis arus listrik arah alirannya berubah-ubah secara periodik. Sifatnya memungkinkan pengaliran energi secara efisien dalam jarak jauh. Sehingga menjadi alasan utama penggunaan arus AC dalam jaringan listrik rumah tangga dan industri.

Arus AC dihasilkan oleh generator pada pembangkit listrik dan memiliki bentuk gelombang sinusoidal. Tingkat tegangan dalam arus AC juga berbalik arah seiring dengan perubahan arusnya. Contoh penggunaan arus AC dalam kehidupan sehari-hari seperti.

  • Penerangan Rumah: Menggunakan arus AC untuk menyalakan lampu pijar konvensional dan lampu LED modern.
  • Peralatan Elektronik Rumah Tangga: Seperti televisi, kipas angin, mesin cuci, dan microwave.
  • Otomatisasi Proses Industri: Menggunakan arus AC untuk menggerakkan mesin-mesin industri dan conveyor.

 

Baca Juga: Cara Mengukur Tegangan Listrik Rumah atau Kantor dengan Mudah dan Akurat

 

Contoh Penggunaan Arus Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari

Arus listrik memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari rumah tangga hingga industri. Berikut beberapa contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari.

1. Penerangan Rumah

Contoh arus listrik yang paling umum adalah penggunaan bola lampu untuk penerangan rumah. Lampu pijar konvensional maupun lampu LED modern menggunakan arus listrik untuk menghasilkan cahaya. Arus listrik mengalir dari sumber listrik ke bola lampu melalui kabel. Kemudian mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas.

penerangan rumahpenerangan rumah
Penerangan rumah. Sumber img : Freepik

 

2. Pengisian Baterai Gawai

Ketika mengisi baterai perangkat seperti smartphone atau laptop, arus listrik searah (DC) digunakan untuk mengisi daya baterai. Charger mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari sumber daya listrik menjadi arus listrik searah (DC) yang dapat digunakan oleh baterai. Sehingga melibatkan transformasi energi dan pengaturan mekanisme pengisian untuk mencegah overcharging atau overheating.

 

3. Peralatan Elektronik Rumah Tangga

Peralatan elektronik di rumah seperti televisi, kipas angin, mesin cuci, vacuum cleaner, dan microwave menggunakan arus listrik bolak-balik untuk berfungsi. Arus listrik digunakan untuk menggerakkan motor, menghasilkan panas, atau menjalankan fungsi lainnya sesuai dengan perangkat tersebut.

 

Baca Juga: Tips Bikin Hunian Kamu Terlihat Lebih Modern dengan Harga Murah

 

4. Otomatisasi Proses Industri

Industri modern telah mengadopsi otomatisasi proses menggunakan arus listrik. Mesin-mesin industri, conveyor, dan sistem produksi menggunakan arus listrik untuk otomatisasi yang efisien. Sehingga meningkatkan produktivitas dan mengefisiensi biaya operasional dengan meminimalkan keterlibatan pekerja dalam tugas rutin.

 

5. Pencahayaan Berbasis Sensor

Teknologi pencahayaan berbasis sensor menggunakan arus listrik secara efisien. Sistem pencahayaan ini dapat mendeteksi kehadiran orang di ruangan dan mengatur intensitas cahaya secara otomatis. Sehingga mengoptimalkan penggunaan tenaga listrik untuk pencahayaan, mengefisiensi konsumsi energi, dan memberikan lingkungan kerja yang lebih nyaman.

colokan 3 lubangcolokan 3 lubang
Ilustrasi colok kabel di colokan 3 lubang. Gambar: Freepik

 

6. Alat-Alat Elektronik

Alat-alat elektronik seperti komputer, televisi, perangkat audio, dan perangkat elektronik lainnya di rumah menggunakan arus listrik supaya bisa berfungsi. Arus listrik mengalir melalui komponen internal perangkat sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja sesuai fungsinya.

Arus listrik adalah elemen fundamental yang menggerakkan berbagai perangkat dan sistem dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengukurnya membutuhkan alat yang disebut multimeter digital. Caranya dengan menghubungkan multimeter secara seri dengan rangkaian yang akan diukur untuk memastikan bahwa arus mengalir melalui instrumen tersebut.

Untuk melakukan pembelian berbagai perlengkapan listrik yang sudah terbukti kualitas dan banyak pilihannya bisa mengunjungi website telesindo.id. Yuk, lihat pilihan produknya sekarang!